1. Salah Letak
Kalau definisinya IM adalah kedalam
otot, berarti kita harus mencari daerah-daerah yang memiliki otot yang tebal.
Nah, lazimnya atau biasanya terdapat 3 posisi yang bisa digunakan untuk injeksi IM. Yang
paling sering adalah Ventrogluteal (di pantat), nah letak pastinya adalah area sepertiga sias
bagian atas. Cara paling mundah menentukan posisi ini adalah dengan meletakkan
jempol di tulang pinggul, jari kelingking di ujung tulang ekor, nah bagi tiga
(kirologi pasti bermain disini), area sepertiga bagian ataslah yang menjadi sasaran
jarum suntik.Area kedua adalah pada bagian lengan atas (deltoid)
ada beberapa pendapat mengatakan letaknya 3 jari dari pundak, ada yang bilang 4
jari, kalo menurut saya sih sama prinsipnya, ambil sepertiga bagian atas itulah
letaknya. Posisi yang ketiga adalah di vastus lateralis (paha) nah posisi ini
lebih mudah, tinggal taruh 3 jari dari jalur setrikaan (pakai imajinasi) bagian
luar… tapi pada paha relative lebih luas.
2. Salah Sudut
Secara teori sudut untuk melakukan
injeksi ini adalah 90 derajat, tegak lurus dengan permukaan kulit. Lalu
bagaimana jika kita menggunakan jarum yang tidak pada porsinya?? Boleh
dimodifikasi dengan mengurangi sudutnya tapi ini benar-benar tidak dianjurkan
3. Lupa Aspirasi
Tidak melakukan aspirasi adalah
kesalahan fatal dalam injeksi IM. Aspirasi adalah cara untuk mengetahui apakah
posisi jarum kita tepat atau tidak. Dengan cara menghisap terlebih dahulu, jika
tidak ada darah ataupun cairan lain yang masuk ke spuit kita setelah dihisap,
maka dipastikan posisi kita sudah tepat. Jadi jangan sampai lupa melakukan
aspirasi ketika injeksi IM.
4. Salah Spuit/Nal
Spuit dan Nal (jarum) yang dipakai
untuk injeksi adalah jarum khusus, begitupun pada injeksi IM, tidak boleh
kebesaran atau kekecilan, tidak boleh kepanjangan ataupun kependekkan, jarum
untuk dewasa digunakan untuk usia dewasa, begitupun untuk anak. Ukuran Spuit
dan Nal yang dipakai untuk dewasa adalah 21-23 G dan panjang 1 – 1,5 inch dan
untuk anak-anak 25-27 G dengan panjang 1 inch, ukuran tersebut bisa dilihat di
kemasan spuit.
5. Tidak memasukkan Nal secara
Sempurna
Jika letak sudah sempurna, jarum
tepat namun jika teknik yang dipakai salah maka injeksi IM ini juga tidak akan
berhasil. Jika sudah menggunakan sudut 90 derajat, maka jarum harus masuk
seminimal mungkin 2/3 bagian, biar lebih aman masukkan hingga pangkal jarum
(nal), baru lakukan aspirasi lalu masukkan obat.
6. Salah Obat
Jangan lupa selalu perhatikan
kemasan obat, walaupun itu adalah sebuah order, selalu perhatikan kemasan obat,
karena disana akan ditemukan obat tersebut harus dimasukkan dengan cara apa.
Jika obat tersebut dimasukkan dengan cara IM, maka akan tertera tanda “IM” jika
IV maka akan tertera “IV” jika bisa keduanya maka “IV/IM”.
7. Salah Pasien
Kroschek nama dan diagnose pasien,
lalu cocokkan dengan obat. Kesalahan yang tak dapat dimaafkan adalah memasukkan
obat kepada pasien yang salah, jangan hanya mengingat kamar dan bed saja, tapi
ingat kamar, bed, nama dan diagnose. Lalu klarifikasi dengan menanyakan
langsung dengan keluarga maupun pasien.
8. Lupa Desinfeksi
Untuk menjaga agar tidak timbul
infeksi setelah injeksi, maka sebagai perawat tidak boleh melupakan cuci tangan
sebelum dan sesudah injeksi, memakai Hanscoon, dan lakukan desinfeksi pada
daerah yang akan diinjeksi menggunakan kapas alcohol.
9. Tidak mengeluarkan udara dari
spuit
Bekerja dengan hati, jika
terburu-buru maka kita akan kehilangan ketelitian. Kadang kerja dengan
terburu-buru akan melupakan hal sepele, hal yang sering terlupa adalah
mengeluarkan udara dari spuit setelah memasukkan obat kedalam spuit, harus
dibiasakan dan harus dilakukan. Tak boleh ada udara sedikitpun dalam spuit kita
sebelum memasukkan obat kedalam tubuh.
10. Lupa Komunikasi
Tak semua orang bisa menerima
injeksi IM, bahkan lebih banyak orang yang takut dengan injeksi IM. Jurus ampuh
perawat adalah komunikasi, komunikasi terapeutik diharapkan dapat membuat
apsien rileks dan mengurangi sakit akibat injeksi. Dengan komunikasi kita juga
akan terhindar dari kesalahan salah pasien, dan jangan lupa informed concent.
So jangan lupa komunikasi ya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar